Shalawat Thibbil Qulub

Shalawat Syaikh Ahmad al-Dardir

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا . وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا . وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ .

Artinya:”Ya Allah, limpahkanlah rahmat yang disertai ta’zhim kepada Nabi Muhammad sebagai penyembuh semua hati dan menjadi obatnya, keafiatan badan dan kesembuhannya, cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya, menjadi makanan jiwa santapannya. Dan semoga terlimpahkan pula shalawat dan salam kepada keluarga  dan sahabat beliau.”

Dalam kitab Saadah al-Darain Fi Shalat Ala sayyid al-kaunain, syaikh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhani menisbahkan shalawat ini kepada Syaikh Abu al-Barakat Ahmad al-Dardir.[1]

Ada sedikit perbedaan redaksi dari shalawat Thibb al-Qulub atau yang disebut juga shalawat al-Thibbiyyah ini, dalam redaksi Syaikh Ahmad al-Shawiy tidak ada tambahan (وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا). Tambahan tersebut disebutkan oleh Syaikh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhaniy dalam kitab Saadah al-Darain Fi Shalat Ala Sayyid al-Kaunain. Kemudian Sayyid Muhammad Ibn Alawiy al-Maliky mengukuhkan kembali dalam kitab Abwab al-Faraj dan Sawariq al-Anwar Min Ad’iyah al-Sadah al-Akhyar.

Habib Abu Bakar Ibn Abdullah Ibn Alawiy al-Atthas pengarang kitab Risalah al-Kautsar, menamakan shalawat Thibb al-Qulub dengan sebutan shalawat Nur al-Abshar.

Keutamaan Shalawat Thibb al-Qulub

Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy al-Malikiy berkata; “Apabila shalawat Thib al-Qulub dibaca sebanyak 400 kali atau 2000 kali, diniatkan buat orang sakit, maka dengan izin Allah, penyakit apapun akan sembuh.”[1]

Dihikayatkan ada orang mendatangi Habib Ahmad Ibn Hasan al-Atthas di kota Huraidhah, ia mengadukan perihal matanya yang telah mengalami gangguan penglihatannya. Kemudian Habib Ahmad mengusap kedua mata orang tersebut dan beliau memerintahkan agar ia memperbanyak membaca shalawat Thibb al-Qulub. Habib Ahmad lalu berkata: “Habib Muhammad Ibn Zain Baabud telah mengabarkan diriku bahwa ia berkata; mataku pernah mengalami ganguan penglihatan sehingga aku minta solusi kepada Habib Shalih Ibn Abdullah al-Atthas kemudian beliau mengusap kedua mataku dan beliau memerintahkan agar aku membaca shalawat Thibb al-Qulub setiap hari sebanyak 300 kali, maka aku amalkan shalawat itu sehingga aku diberikan kesembuhan yang segera.[2]

dikutip dari buku::::

فَاتِحُ اْلأَسْرَارِ وَمُفَرِّجُ الْهُمُوْمِ وَاْلأَغْيَار

فِي فَضَائِل ِاَحَدَ عَشَرَ صَلَوَاتٍ عَلَى النَّبِيّ الْمُخْتَار

Pembuka Segala Rahasia Penghempas Lara Dan kesulitan

Dalam Menguak Keutamaan 11 Shalawat Para Auliya

kepada Nabi Muhammad

Penyusun

H. Rizki Zulkarnain Asmat

Tata Letak

Muhammad Zabih Mawardi

Ahmad Nasyith Badruddin

Afif Hidayat

Desain cover

Suparman Ramli

تقبل الله منهم ويزيدهم من كل خيري الدنيا والأخرة

Diterbitkan:

Majelis al-Mua’fah

Jl. Tipar Cakung Rt.05/08 No:5

Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur

13910


[1] Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy, al-Asrar al-Rabbaniyyah Wa al-Fuyudh al-Rahmaniyyah Ala Shalawat al-Dardiriyyah (Surabaya: Bungkul Indah) h. 46.

[2] Habib Abu Bakar  Ibn Abdullah al-Atthas, Mafatih al-Sa’adat Fi al-shalawat Ala Sayyid al-Sadat h. 23.


[1] Syaikh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhaniy, Saadah al-Darain Fi Shalat Ala sayyid al-kaunain (Beirut: Dar al-Fikr) h. 13.